Minggu, 22 Juli 2012

Delapan Menuju Empat Belas


Terlihat jauh sebuah duka..
ilalang tertunduk lemah menyentuh tanah,
anginpun sayup-sayup tertiup,
menerpa daun,,,yang seolah ikut merasakan..
apa yang aku rasakan..

sebuah lagu sendu,,,
terlantun indah menyayat hati,,
mengingatkan kembali,
segala hal tentang hati,

keramaian pengisi waktu dan ruang,,
sejenak sepi yang kurasakan,
hanya rasa senyap yang hinggap,
hanya rasa berat yang tertambat,

pikiranku begitu penuh,,
hinga meluap,
tumpah tak berarah,
rapuh tanpa tujuan,

hari demi hari,
bulan demi bulan,
saat semua aku harapkan dan kunantikan,
kini semua seolah kembali,
iklaskah hati ini,
walau telah banyak memory terpatri,
waktu pun begitu lambat untuk menjawab
tetang semua ini,
yang ada,
hanya pandangan kosong belaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar