Dear Kira ,
Ijinkan saya berbagi cerita hari ini untuk  Kira.
Saat saya menulis ini, saya sedang berada di Mega Kuningan Jakarta, tepatnya di apartment Oakwood yang 
memiliki lantai 46. Saya sendiri tinggal di lantai 12 bersama suami tercinta.
Saya di sini hanya sementara, 
1 bulan saja, karena sedang 
menyelesaikan sebuah projek di Jakarta.
Kemarin malam, saya mengajak 
suami untuk pulang ke Bandung pagi-
pagi setelah sahur, saya bilang 
ingin melakukan 'spa' di Bandung di 
tempat langganan saya. Seperti 
biasanya kalau untuk kenyamanan 
isterinya, suami tercinta pasti 
mengatakan 'iya'.
So, malam harinya saya pun 
siap-siap, mempersiapkan segalanya untuk 
pulang ke Bandung pagi-pagi.
Tapi, tadi pagi suami tiba-
tiba bilang "
My love I am sorry, I feel lazy to drive this morning, I  don't know why!", dia bilang tiba-tiba malas nyetir dan 
tidak tahu kenapa.
Selama pernikahan dia tidak 
pernah bilang 'malas nyetir' untuk 
saya, apalagi dia tahu saya sudah siap-siap. Bayangkan saya 
sudah gaya-gaya, pakai sepatu, 
ambil tas, dll. Tiba-tiba dia malas 
pergi.
Saya punya 2 pilihan, mau 
ngomel atau nurut saja? Akhirnya saya 
pilih nurut saja. Saya bilang "
That's okay honey,  we'll do it some other time".
Tahukah teman, 2 jam kemudian 
apa yang terjadi? Ada seorang 
office boy yang sedang bersih-bersih 
kaca dari lantai 40-an, JATUH dan 
berhenti tepat di depan kaca jendela 
apartment saya. Dia menggelantung memegang tali pakai tangan 
kanannya dan mengetuk jendela pakai 
tangan
kirinya.
Saya dan suami kagetnya 
setengah mati, melihat orang 
menggelantung dengan satu tangan persis di 
depan kamar kami. Duk..duk...duk...
duk... keras sekali dia mengetuk 
saking ketakutannya. Dengan ketakutan dia bilang "
Tolong buka, saya mau jatuh". 
Suami saya langsung nelpon ka 
front office, karena jendela pintu 
dikunci dan kita tidak diberi kuncinya. Kaca cukup tebal untuk dipecahkan. Petugas Oakwood berlarian ke kamar kami. Perlu 7 orang untuk menarik office boy itu ke dalam ruangan kamar kami.
Subhanallah, Allah Maha 
Pengasih dan Maha Penyayang. Maha pembuat 
skenario untuk keselamatan seseorang. 
Bayangkan, jika saya memilih untuk ngomel, mungkin suami akan pergi juga ke Bandung bersama saya. Tapi saya memilih mendengar dan diam.
Dan kini saya paham, Allah 
memberi 'kemalasan' pada suami agar 
bisa menyelamatkan sebuah nyawa hari ini.
Jika orang tua dulu selalu 
bilang: "
Dengarkanlah suamimu, dan engkau akan masuk surga".
Nah, hari ini yang terjadi: "
Dengarkanlah suami, agar ia bisa menyelamatkan office boy". :-)
Bagi saya hari ini, 
mendengarkan suami benar-benar membawa berkah, bahkan terjadi keajaiban berikutnya. 
Just sharing...
Temanmu,
Anne Ahira
Founder of 
www.AsianBrain.com
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar